Tajwid menurut bahasa merupakan bentuk masdar dari fi’il Madli Jawwada yang berarti membaguskan, menyempurnakan, memantapkan. Menurut istilah Ilmu tajwid ialah ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana cara memenuhkan atau memberikan hak huruf dan mustahaqnya. Baik yang berkaitan dengan sifat, mad dan sebagainya, seperti Tarqiq, Tafkhim, dan selain keduanya. Hukum mempelajari ilmu tajwid fardhu kifayah dan mengamalkannya fardhu ‘ain bagi setiap pembaca Al Qur’an dari ummat islam baik laki-laki atau perempuan.
Tujuan memperlajari lmu tajwid adalah menjaga lisan dari kesalahan-kesalahn (Lahn) waktu membaca Al Qur’an. Lahn Ialah Bacaan salah atau menyimpang dari kaidah tajwid ketika membaca ayat-ayat Al Qur’an. Lahn dibagi menjadi dua:
- Lahn Jaly
- Lah Khofy Lahn Jaly ialah kesalah yang terjadi pada lafadz ketika membaca Al Qur’an baik itu kesalahn itu merubah makna atau titik seperti merubah salah satu huruf dengan huruf yang lainnya, atau merubah harokat dengan harokat lainnya.
Contoh merubah huruf dengan huruf
اعطيناك dibaca اعتيناك Tho dibaca ta |
الحمد dibaca الهمد Ha dibaca Hha |
Contoh merubah harokat dengan harokat
انعمتَ dibaca انعمتُ Tu dibaca ta |
الحمدَ dibaca الحمدُ Du dibaca da |
Kesalahan di atas, disebut kesalahn yang jelas, menurut kesepakan ‘Ulama Ahli Qira’at merupakan kesalahn besar dan apabila dilakukan dengan sengaja hukumnya haram.
- Lahn Khofy ialah kesalahan yang terjadi pada lafadz-lafadz ketika membaca Al Qur’an yang menyalahi huruf Al Qur’an tetapi tidak merubah makna seperti tidak membunyikan ghunnah, kurang panjang dalam membaca mad wajib
Contoh:
- Lafadz من قبلكم huruf nun sukun dibaca tanpa dengung
- Lafadz انا عابد huruf na dibaca panjang seharusnya dibaca pendek
Akan tetapi apabila huruf yang dipanjangkan, atau dipendekan itu sampai merubah arti sebuah lafadz, maka hukumnya tetap lahnu jaly seperti lafadz هدى huruf dibaca panjang هودى maka maknanya menjadi “Orang Yahudi”.
TINGKATAN BACAAN DALAM MEMBACA AL QUR’AN
Tingkatan bacaan yang dipakai dalam membaca Al Qur’an menurut ulama qurro’ yang diperbolehkan ada empat
- At Tartil
Yaitu bacaan yang perlahan-lahn dan jelas, mengeluarkan setiap huruf dari makhrojnya dan menerapkan sifat-sifatnya, serta mentadabburi maknannya.
Tingkatan bacaan ini adalah yang paling bagus karena dengan bacaan itulah Al Qur’an diturunkan.
- At Tahqiq
Yaitu bacaan seperti artil tetapi lebih tenang dan perlahan-lahan cara ini lazim digunakan untuk mengajarkan Al Quran dengan sempurna
- Al Hadr
Yaitu bacaan sepat dengan tetap mempraktekan tajwidnya.
- At Tadwir
Bacaan yang sedang tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat , pertengahan antara Al-hadr dan At Tartil
0 Komentar