Makhorijul Huruf

Makhorijul Huruf

PELAJARAN Ke-II

MAKHORIJUL HURUF

Salah satu perbedaan tilawah antara seseorang dengan lainnya, sanat bergantung pada fasih dan tidanya pengucapan huruf dari pembaca itu sendiri.

Untuk itu perlu untuk dipelajari dan diketahui tempat-tempat keluarnya hurf dan sifat-sifatnya.

Secara bahasa makhroj ialah tempat keluar. Sedang menurut istilah makhroj ialah suatu nama tempat, yang padanya huruf dibentuk (diucapkan).

Mengetahui makhroj suatu huruf, hendaklah huruf tersebut disukunkan atau ditasydidkan, kemudian di tambahkan satu huruf hidup di belakangnya. Contoh

با – ابا – اب

Tujuan mengetahui makhorijul huruf agar pembaca bisa terhindar dari hal-hal sebagai berikut

  1. Kesalahan mengucapkan huruf yang mengakibatkan berubah makna
  2. Ketidakjelasan bentuk-bentuk bunyi huruf, sehingga tidak bisa dibedakan antara huruf satu dengan huruf yang lain.

Menurut Syekh Ibnu Jaziriy, Makhorijul huruf itu dibagi menjadi tujuh belas, ketujuh belas makhroj tersebut berada pada 5 tempat yaitu

  1. Kelompok rongga mulut dan tenggorokan (satu makhroj huruf)
  2. Kelompok tenggorokan (3 makhroj huruf)
  3. Kelompok lidah (10 makhroh huruf)
  4. Kelompok dua bibir (2 makhroj huruf)
  5. Kelompok pangkal lidah (1 makhroj)

Dengan rincian sebagai berikut:

  1. kelompok ronggah mulut dan tenggorokan

Huruf yang keluar dari ronggah huruf adalah huruf mad yaitu wawu mati, ya’ mati, dan alif

  1. Kelompok tenggorokan

Huruf yang keluar dari tenggorokan adalah huruf Hamzah, ‘Ain, Ha, Kho, Ghoin, Hha.

Hamzah dan ha’  keluar dari tenggorokan bawah.

‘Ain dan Ha keluar dari tenggorkan tengah.

Ghoin dan Kho’ keluar dari tenggorokan atas.

  1. Kelompok lidah

Huruf yang keluar dari lidah sebagai berikut

ق- ك- ج- ش- ي- ض- ل- ن- ر- ط- د- ت- ظ- ث- ذ- ص- ز- س

Qof keluar dari pangkal lidah (dekat tenggorokan) dengan mengangkat ke atas langit-langit.

Kaf seperti makhrojnya qof namun pangkal lidah diturunkan.

Jim dan Syin keluar dari tengah lidah dengan langit-langit.

Dlod keluar dari dua sisi lidah atau salah satunya bertemu dengan gigi geraham

Lam keluarnya dengan menggerakan semua lidah  dan bertemu dengan ujung langit-langit.

Nun keluarnya dari ujung lidah di bawah makhrojnya lam.

Ro’ keluar dari ujung lidah, hamper sama seperti dengan memasukan punggung lidah

Tho, dal, dan ta’ keluar dari ujung lidah yang bertemu dengan gigi bagian atas.

Shod, za’, dan sin keluar dari ujung lidah yang hamper bertemu dengan gigi depan bagian bawah.

Tsa’, Dho dan Dzal keluar dari ujung lidah keluar sedikit, bertemu dengan ujung gigi depan bagian atas.

  1. Kelompok dua bibir

Huruf yang keluar dari bibir adalah Mim, Ba’, Wawu, dan Fa’

Fa’ keluar dari bagian dalam yang bertemu dengan ujung gigi atas.

Wawu, Ba’, dan Mim huruf mim dan ba’ dengan menempelkan 2 bibir, sedangkan wau dengan memonyongkan bibir

  1. Kelompok pangkal lidah

Hurf yang keluar dari ronggah hidung yaitu ghunnah (dengung).

Ghunnah terdapat pada 7 tempat

  1. Idghom bighunnah
  2. Iqlab
  3. Ikhfa’
  4. Ikhfa’ syafawi
  5. Idghom mitslain
  6. Huruf nun dan yang bertasdid baik washol atau waqaf
  7. Lafadz اركب معنا (idghom Mitslain)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Makna Lain Huruf Alif

Makna Lain Huruf Alif

Setelah kemarin kita membahas makna dari huruf alif sekarang kami mencoba menerangkan arti lain dari huruf alif. Alif yang masuk dalam kategori ini adalah alif Istifham. Alif istifham adalah huruf alif yang disandingkan dengan kalimat lain sehingga menunjukan makna sebuah pertanyaan. Ada[un makna alif istfham ada tiga:

  1. Mempunyai makna al Istifham (pertanyaan), hal ini jika diucapkan oleh sesama, dalam artian seseorang menanyakan sesuatu pada temannya, contoh: sudahkan kamu sholat?
  2. Mempunyai makna at-taqrir (penetapan hati), hal ini jika di lafadzkan oleh Allah kepada Auliya’-Nya untuk menambah kemantaban hati dan keteguhan iman para ‘Auliya kepada Allah Swt. contoh: Kalam Allah kepada Nabi Isa as. untuk memantabkan hati beliau, Allah berfirman “aanta qulta linnas”.
  3. Mempunyai makna at-Taubikh (teguran), hal ini dilafadzkan oleh Allah kepada hamba-Nya dengan maksud teguran agar manusia sadar bahwa hakikatnya ia bukanlah siapa-siapa di dunia ini, contoh: firman Allah “a antum a;lamu amillah”.

Kemudian adalam alif amar, yakni alif yang melekat dalam fi’il amar, hal ini bisa menunjukan makna kuasa, sebagaimana kuasa tuhan memerintah hambanya, dan perintah semacam ini disebut amar. Contoh: firman Allah “aqimu as-Sholata wa atuu az-zakaata”. Juga bisa menunjukan makna  ketidakberdayaan seorang hamba di hadapan Tuhannya, dan perintah yang menunjukan makna ini disebut do’a. contoh: do’a seorang hamba kepada Allah Swt. dan juga bisa menunjukan makna sesuatu yang bukan kabar berita, seperti ajakan, ataupun perintah terhadap sesama dan perintah semacam ini disebut dengan musawah. Contoh: perintah atau ajakn seseorang kepada temannya.

Dan yang terakhir adalah alif yang berada dalam tafdhil, semisal akbaru, afdlolu, asyhadu, ahsanu, dll. Hal ini menunjukan dua makna; pertama, makna yang patut untuk tuhan, karena hanya tuhan yang memiliki sifat tafdhil. Dan makan untuk manusia, karena manusia telah diciptakan dengan bentuk yang lebih bagus dari makhlu yang lain, firman Allah “laqod kholaqnal insana fi ahsani taqwim”, dan selain itu, karena manusia adalah khalifah allah di muka bumi ini, maka dengan kuasa Allah diciptakanlah manusia dalam keadaan yang sempurna. Manusia sebagai wadah penjelmaan tajalli sifat dan asma Allah yang bersumber dari Nur Muhammad yang biasa kita kenal dengan Insan Kamil. Dalm hadis qudsi Allah berfirman; “Al-insanu sirri wa an sirruhu”. Wallahu a’lam.

 Refrensi;

Diambil dari buku Rahasia Huruf Hija’iyah Membaca Huruf Arabiyah dengan kacamata Teosofi

Penulis Ahmad Shofi Muhyiddin